ANTIHIPERLIPIDEMIA DAN ARTEROSKLEROSIS


“ANTIHIPERLIPIDEMIA DAN ATHEROSKLEROSIS”
1.ANTIHIPERLIPIDEMIA
PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan pada saat ini, dan berkembangnya polifarmasi maka kemungkinan terjadinya interaksi obat makin besar. Interaksi obat perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi respon tubuh terhadappengobatan.
Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat digunakanbersama-sama.
Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian. Sebuah studi di Amerika menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100.000 orang harus masuk rumah sakit atau harus tinggal di rumah sakit lebih lama dari pada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian karena interaksi dan/atau efek samping obat. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering mendapat terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena sebagai subjek untuk lebih dari satu dokter, sehingga sangat mungkin terjadi interaksi obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan penyakit atau usia.
Interaksi obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita mempunyai pengetahuan farmakologi tentang obat-obat yang dikombinasikan. Tetapi haruslah diakui bahwa pencegahan itu tidaklah semudah yang kita bayangkan, mengingat jumlah interaksi yang mungkin terjadi pada orang penderita yang menerima pengobatan polypharmacy cukup banyak.                                               
DEFINISI
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid / lemak ddarah melewati batas normal.
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya Xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
2. Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misal : diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversible ( berulang ). Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti β – Bloker , diuretik, kontrasepsi oral  (estrogen, gestagen).
                                      
2.2   ETIOLOGI
Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
Penyebab sekunder, seperti :
1. Usia --> kadar lipoprotein, terutama LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia
 pria memiliki kadar LDL lebih tinggi dalam keadaan normal, tetapi menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.>--2. Jenis kelamin
3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4. Obesitas
5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh, seperti : mentega, margarin, whole
    milk, es krim, keju, daging
6. Kurang melakukan olahraga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10. Gagal ginjal
11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif
12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil KB, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu).

      MEKANISME TERBENTUKNYA HIPERLIPIDEMIA
  Dalam keadaan normal konsumsi lemak (fat) sekitar 80-120 g/hari. Lemak ini akan dihidrolisis oleh enzim lipase dari pankreas, diserap oleh sel mukosa usus halus dan disekresikan ke dalam saluran limfe mesenterikus dalam bentuk kilomikron. Kemudian kandungan trigliserida (TG) - kilomikron ini dihidrolisis menjadi asam lemak, gliserol dan kolesterol dengan perantaraan enzim lipoprotein lipase (LPL) yang terdapat pada permukaan endotel kapiler, sehingga menjadi kilomikron remnan. Karena permukaan kilomikron remnan ini mengandung apo B-48 dan apo E yang mempunyai affmitas tinggi dengan reseptor membran hepatosit, maka kilomikron ini akan terikat dengan hepatosit, mengalami internalisasi dan degradasi oleh enzim lisosom dengan melepaskan kandungan kolesterolnya ke dalam hepatosit. VLDL berfungsi mengangkut TG dan sejumlah kolesterol (sintesa de novo) yang dilepaskan oleh hepatosit dan masuk sirkulasi. Kandungan TGnya juga mengalami degradasi oleh LPL dan dilepaskan ke jaringan tepi sehingga VLDL berubah menjadi VLDL remnan ( VLDL) atau IDL. Permukaan IDL ini mengandung apo B-100 dan apo E yang juga beraffinitas tinggi dengan hepatosit. Tetapi hanya sedikit sekali IDL yang mengalami internalisasi, sebagian besar diubah menjadi LDL dan tetap beredar dalam sirkulasi.  Dalam keadaan normal VLDL ini beredar dalam darah dengan kadar yang rendah, namun pada kelainan kandungan apeE-nya, kadarnya dapat meningkat dan bersifat aterogenik (tipe III hiperlipoproteinemia). LDL sendiri tetap mengandung banyak kolesterol dan apo B-100 yang beraffmitas tinggi dengan reseptor LDL jaringan hepar dan diluar hepar, dan melepaskan kolesterolnya ke jaring-an tadi. Karena bersihan LDL ini berjalan lambat, maka sebagian besar kolesterol yang beredar terikat dalam LDL ini. Pada keadaan kekurangan reseptor LDL akan timbul kelainan tipe IIa hiper-lipoproteinemia yang bersifat aterogenik; selain itu prekursor HDL dibentuk oleh hepatosit dan menjadi matang selama memasuki sirkulasi dengan menarik kolesterol dan kelengkapan apoprotein (C-2). Apo C-2 inilah yang menyebabkan pecahnya kandungan TG kilomikron dan VLDL dalam hepatosit oleh LPL. Subpopulasi HDL (HDL2) berfungsi mengangkut kolesterol jaringan tepi(terutama dari dinding uteri) kembali ke hepar, sehingga lipoprotein ini berguna untuk mencegah timbulnya PJK. Individu dengan kadar HDL tinggi mempunyai korelasi positif terhindar PJK Ketidakseimbangan antara produksi lipoprotein yang dilepas oleh jaringan tertentu dengan bersihan lipoprotein itu sendiri dari plasma akan menimbulkan hiperlipoproteinemia dengan manifestasi klinik tertentu  Sifat aterogenik LDL dan VLDL telah banyak dibuktikan. Peninggian kadar salah satu atau keduanya mempunyai korelasi positif menyebabkan aterosklerosis. Kadar LDL meninggi karena adanya defisiensi reseptor LDL pada hepatosit atau membran sel jaringan lainnya, sehingga apo B-100 LDL tidak dapat terikat pada sel jaringan tadi dan tetap bebas beredar dalam plasma. Pada keadaan normal genesis reseptor LDL ini diatur oleh langsung kadar kolesterol. Apabila kadar kolesterol meninggi, hal ini akan menghambat transkripsi messenger RNA(m-RNA) yang akan membentuk reseptor LDL, demikian pula sebaliknya keadaan inilah yang disebut dengan hiperlipidemia. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi langsung kadar lipoprotein adalah :   
1.      Diet : kalori total perhari, jumlah kalori dari lemak, asupan kolesterol
2.      Antropometrik : ratio berat - tinggi badan (obesitas) 
3.      Kebiasaan merokok, kurang gerak, asupan alkohol.
4.      Ras
5.      Genetika
6.      Seks : kadar estrogen (endogen/eksogen)
7.      Penyakit lain : diabetes mellitus, hipotiroidea, uremia, sindroma nefrotik.

GEJALA
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg / dl atau lebih ) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gajala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).

FAKTOR RESIKO
- Aterosklerosis
- Penyakit jantung koroner
- Pankreatitis (peradangan pada organ pankreas)
- Diabetes melitus
- Gangguan tiroid
- Penyakit hepar dan penyakit ginjal
- Penyakit jantung

DIAGNOSA
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk mengukur  kadar kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida sebaiknya perderita berpuasa dulu minimal selam 12 jam.

PEMBAGIAN OBAT – OBATAN
Penggolongan obat-obat yang dapat menurunkan lipoprotein plasma :
•Asamfibrat(ex. Klofibrat, Gemfibrozil)
•Resin(ex. Kolestiramin , Kolestipol)
•PenghambatHMGCoAReduktase(ex.Mevastatin, Pravastatin, Lovastatin danSimvastatin)
•AsamNikotinat(ex.Niasin)
•Probukol
•Golongan Lain-lain(ex. NeomisinSulfat, Beta Sitosterol,Dekstrotiroksin, &Bekatul).      
Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan kelebihan lipida darah (Hiperlipidemia) biasanya ditujukan untuk (1) menurunkan produksi lipoprotein oleh jaringan, (2) meningkatkan perombakan (katabolisme) lipoprotein dalam plasma, (3) mempercepat bersihan kolesterol dari tubuh. Obat-obat dapat digunakan tunggal atau kombinasi, tetapi harus disertai diet rendah lipid, terutama kolesterol dan lemak jenuh.
Obat-obat yang dapat digunakan pada hiperlipidemia meliputi :
A. Niasin atau Asam Nikotinat (vitamin B7)
Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi penggunaan dalam klinik terbatas karena efek samping yang tidak menyanangkan
Mekanisme kerja : menghambat lipolisis trigiliserida menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam lemak bebas digunakan sebagai bahan sintesis trigliserida yang selanjutnya senyawa ini diperlukan untuk sintesis VLDL. VLDL selanjutnya digunakan untuk sintesis LDL. Dengan demikian obat ini dapat menurunkan kadar trigiliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL).
Penggunaan : berdasarkan atas kemampuannya menurunkan kadar plasma kolesterol dan trigliserida, maka digunakan pada hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV dengan VLDL dan LDL yang meningkat. Niasin juga merupakan obat antihiperlipisemia paling poten untuk meningkatkan kadar HDL plasma.
B. Derivat Asam Fibrat
Termasuk golongan ini adalah Fibrat-Klofibrat-Bezafibrat dan Gemfibrozil yang menurunkan kadar trigliserida darah. Obat ini sedikit menurunkan kadar kolesterol. Digunakan terutama untuk menurunkan VLDL pada hiperlipidemia tipe IIb, III dan V. Mekanisme kerja : memacu aktivitas lipase lipoprotein, sehingga menghidrolisis trigliserida pada kilomikron dan VLDL.
Efek samping :
1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan
2. Litiasis : pembentukan batu empedu
3. Keganasan : terutama Klofibrat yang dapat menyebabkan
keganasan terkait dengan kematian
4. Otot : Miositis (peradangan otot polos)
Interaksi obat : berinteraksi dengan antikoagulan Kumarin, sehingga meningkatkan efek anti koagulan.
Kontra Indikasi : pasien dengan kelainan fungsi hati, ginjal atau pasien dengan
penyakit kandung empedu
C. Resin Pengikat Asam Empedu
Termasuk golongan ini adalah Kolesteramin dan Kolestipol.
Obat dalam golongan ini menurunkan kolesterol dengan cara mengikat asam empedu pada saluran pencernaan untuk membentuk kompleks yang tidak larut dan diekskresikan melalui feses. Hal ini memungkinkan adanya interaksi dengan obat-obatan yang juga dapat berikatan dengan asam empedu, yang khirnya dapat mencegah absorpsi ataupun efek lokal dari obat yang dipengaruhi.
Penggunaan : obat ini (yang biasa dikombinasi dengan diet atau niasin) adalah obat-obat pilihan dalam mengobati hiperlipidemia tipe IIa dan IIb.
Efek samping :
1. Efek gastrointestinal : konstipasi, mual dan kembung
(flatulen)
2. Gangguan absorbsi : mengganggu absorbsi vitamin larut
lemak (A,D,E,K) pada resin dosis tinggi.
D. Probukol
Obat ini menurunkan kadar HDL dan LDL, maka obat ini tidak disukai. Namun sifat antioksidannya penting dalam menghambat aterosklerosis.
Mekanisme : menghambat oksidasi kolesterol, sehingga terjadi penguraian LDL-kolesterol yang teroksidasi oleh makrofag. Makrofag yang dimuati oleh kolesterol, menjadi sel busa yang menempel pada vaskular dan merupakan dasar pembentukan plak pada aterosklerosis.
Dengan demikian, pencegahan oksidasi kolesterol akan menghambat perkembangan aterosklerosis. Penggunaan : pada hiperkolesteromia tipe IIa dan IIb. Obat ini digunakan jika antihiperlipidemia lain tidak efektif. Efek samping : gangguan pencernaan ringan.
E. Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril koenzim A) Reduktase
Termasuk golongan ini adalah Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin dan Fluvastatin.
Mekanisme kerja : menghambat enzim HMG Co A reduktase dalam sintesis kolesterol, dengan demikian akan meningkatkan penguraian kolesterol intrasel sehingga mengurangi simpanan kolesterol intrasel.
Penggunaan : efektif untuk menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis hiperlipidemia.
Efek samping : kelainan biokimiawi fungsi hati dan gangguan otot (miopati)
Interaksi obat : meningkatkan kadar Kumarin (antikoagulan) sehingga meningkatkan risiko pendarahan.
Kontra indikasi : ibu hamil dan menyusui, anak-anak dan remaja.
F. Minyak Ikan
Sediaan minyak ikan yang kaya akan trigliserida laut omega-3, bermanfaat dalam pengobatan hipertrigliseridemia berat. Meskipun demikian, kadand-kadang minyak ikan dapat memperburuk hiperkolesteromia.
G. Terapi Kombinasi
Kadang-kadang perlu memberikan dua antihiperlipidemia untuk mendapatkan kadar lipid plasma yang signifikan. Misalnya pada hiperlipidemia tipe II, pasien sering diobati dengan kombinasi Niasin dan Resin pengikat empedu (Kolestiramin). Kombinasi ini efektif menurunkan kadar kolesterol LDL dan VLDL plasma. Contoh lain adalah kombinasi HMG CoA reduktase dengan Resin pengikat empedu, juga efektif dalam menurunkan kolesterol LDL.
 Dalam penanganan penyakit hiperlipidemia ini dapat berupa dari obat sintesisi dan tumbuhan. Pada umumnya intervensi obat antihiperlipidemia ini adalah untuk memperkuat diet ketat lemak, atau individu yang memang tidak memberikan respon dengan diet saja. Sebelum dimulai pengobatan, harus dipastikan dulu penyebab timbulnya hiper-lipidemia. Sebab hiperlipidemia sering terjadi akibat keadaan patologis lainnya seperti diabetes mellitus, hipotiroidea atau alkoholisme. (hiperlipidemia sekunder) Berdasarkan jenis lipid yang diturunkan kadar plasmanya, obat antihiperlipidemia dapat digolongkan menjadi :
1.      Antihiperkolesterolemia : Resin (kolestiramin, kolestipol), Niacin, Neomisin sulfat, Probukol, Fibrat, Lovastatin, Dekstrotiroksin.
2.      Antihipertrigliserida : Fibrat (Klofibrat, Gemfibrozil, Fenofibrat, Bezafibrat), Niacin, Fish Oil
Kombinasi  Masing-masing antihiperlipidemia di atas hanya mampumenurunkan kadar kolesterol atau trigliserida saja, kecuali niacin yang dapat menurunkan kadar kedua lipid tersebut. Akan Tetapi penggunan jenis-jenis obat ini mempunyai efek samping. Contohnya, Niacin menyebabkankulit panas dan gatal sangat mengganggu sekali pada pemakaian setelah 1-2 jam obat ini, sehingga sering kali pasien berhenti minum obat. Klofibrat, berupa nyeri lambung, mual muntah, diare dan bertambahnya berat badan. Obat ini dapat meningkatkan insiden kolelitiasis (2-3 X lipat) dan kematian akibat karsinoma karena efek perangsangan sekresi empedu, sehingga penggunaan-nya sangat dibatasi. Sehingga penggunaan obat dari bahan alami yaitu tumbuhan lebih aman dan tidak kalah hebatnya dengan obat sintesis. Beberapa jenis tumbuhan berkhasiat obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kolesterol tinggi antara lain :
1. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)
2. Asam Jawa (Tamarindus indica L
3. Tempuyung (Sonchus arvensis L)
4. Belimbing manis (averhoa carambola L)
5. Kemuning (Murraya paniculata (L) Jack)
6. Jamur Linchi
7. Pare
8. Seledri
9. Wortel
10. Apukat
2. ATHEROSKLEROSIS

Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh arteri akibat penurunan elastisitas pembuluh darah arteri, yang disebabkan oleh adanya timbunan lemak pada lapisan dinding bagian dalam pembuluh darah.
Arteriosklerosis biasanya digunakan untuk menyatakan kekakuan pembuluh darah yang merupakan penyebab dari adanya stroke atau serangan jantung, namun belum banyak orang tau apa itu sebenarnya arteriosklerosis. Oleh karena itu pada artikel ini kita akan membahas mengenai pengertian arteriosklerosis, penyebab beserta gejala yang ditimbulkannya.
Upaya Pengobatan
Perubahan gaya hidup, seperti diet yang sehat dan berolahraga, merupakan pengobatan yang paling tepat untuk arteriosklerosis. Kadang-kadang, obat atau prosedur bedah dapat direkomendasikan juga.
Obat yang digunakan
Berbagai obat dapat memperlambat – atau bahkan memulihkan arteriosklerosis. Berikut adalah beberapa pilihan yang umum:
§  Obat kolesterol. Tujuannya untuk menurunkan lipoprotein (LDL) kolesterol low-density, kolesterol “jahat” dan Meningkatkan high-density lipoprotein (HDL), kolesterol “baik”. Contoh obat kolesterol yang dimaksud antara lain statin dan fibrat. Selain menurunkan kolesterol, statin memiliki efek tambahan yang membantu menstabilkan lapisan arteri jantung dan mencegah arteriosklerosis.
§  Obat anti-platelet. Dokter mungkin meresepkan obat anti-platelet, seperti aspirin, untuk mengurangi kemungkinan penimbunan trombosit pada arteri yang menyebabkan penyumbatan lebih lanjut.
§  Obat beta blocker. Obat-obat ini biasanya digunakan untuk penyakit jantung koroner. Obat ini dapat menurunkan denyut jantung dan tekanan darah, mengurangi beban jantung dan sering meringankan gejala nyeri dada. Beta blockers mengurangi risiko serangan jantung dan beberapa masalah irama jantung.
§  Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat-obat ini dapat membantu memperlambat perkembangan arteriosklerosis dengan menurunkan tekanan darah dan memberikan efek yang baik pada arteri jantung. ACE inhibitor juga dapat mengurangi risiko serangan jantung berulang. Contoh obatnya captopril.
§  Calcium channel blockers. Obat-obat ini menurunkan tekanan darah dan kadang-kadang digunakan untuk mengobati angina. Contoh obatnya amlodipine dan nifedipine.
§  Pil kencing (diuretik). Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya ateriosklerosis. Diuretik akan menurunkan tekanan darah.
§  Obat lain. Dokter mungkin menyarankan obat tertentu untuk mengendalikan faktor risiko spesifik, seperti diabetes.

DAFTAR PUSTAKA
AKFAR-ISFI/Farmakologi/Antihiperlipidemia
EstuningtyasA. Dan Arif, A. (2007). Obat Lokal. Dalam buku: Farmakologi dan Terapi. Edisi lima, Editor: Sulistia Gan Gunawan. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
ISFI (2008). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 43. Jakarta : Ikatan Sarjana   
Farmasi Indonesia.

DAFTAR PERTANYAAN :
1.      Efek samping apakah yang ditimbulkan oleh Niasin?
2.      Bagaimana interaksi obat golongan resin pengikat empedu?
3.      Apa penyebab arterosklerosis?
4.      Apa gejala yang ditimbulkan dari arterosklerosis?

Komentar

  1. Hay Halimah saya coba jawab nomor 2 berdasarkan artikel di atas saya mengutip bahwa "obat ini (yang biasa dikombinasi dengan diet atau niasin) "
    Maka dari itu dapat di ketahui bahwa obat golongan resin pengikat empedu kompatibel dengan obat diet dan niasin

    BalasHapus
  2. Bagus. Dan ngebantu bgt blog ini. Pas bgt Ama tugas yg lagi gw cari

    BalasHapus
  3. Jwban no 3 Penyebab Arteriosklerosis
    Arteriosklerosis disebabkan oleh pengerasan dinding arteri. Hal ini bisa terjadi karena penumpukkan lemak di lapisan dalam arteri (aterosklerosis) atau karena penebalan otot dinding arteri akibat tekanan darah tinggi (hipertensi). Ketika lapisan dalam arteri rusak, sel darah dan lainnya akan menggumpal di area yang rusak.

    BalasHapus
  4. Hai Halimah😊. Artikel ini sangat membantu saya mengetahuin apa itu Antihiperlipidemia dan Atherosklerosisi. TERIMAKASIH

    BalasHapus
  5. Baiklah saya akan menjawab yaitu nomor 3 aterosklorosis terjadinya karena penebalan dinding arteri

    BalasHapus
  6. Baiklah kk akan menjawab pertanyaan nomor 3 yaitu karena adanya pengerasan dinding arteri

    BalasHapus
  7. haloo halimah, artikelnya menarik sekali yaaa!
    oh iya, sebenarnya hubungan antara hiperlipidemia dan atherosklerosis itu apa ya?

    BalasHapus
  8. Jwban no 3 Penyebab Arteriosklerosis
    Arteriosklerosis disebabkan oleh pengerasan dinding arteri. Hal ini bisa terjadi karena penumpukkan lemak di lapisan dalam arteri (aterosklerosis) atau karena penebalan otot dinding arteri akibat tekanan darah tinggi (hipertensi). Ketika lapisan dalam arteri rusak, sel darah dan lainnya akan menggumpal di area yang rusak.

    BalasHapus
  9. Halo kakak, sangat membantu sekali artikel anda, dan akhirnya tugas saya terselesaikan, terimakasih

    BalasHapus
  10. Baiklah saya akan menjawab yaitu nomor 3 aterosklorosis terjadinya karena penebalan dinding arteri

    BalasHapus
  11. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 2. Mekanisme kerja resin pengikat empedu : kolestiramin dan kolestipo
    Obat yang bekerja pada saluran pencernaan. Bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah. Kolestipol dan Kolestiramin hanya bermanfaat pada hiperlipoproteinemia yang melibatkan peningkatkan LDL saja.
    Afinitas tinggi terhadap asam empedu → Asam empedu akan diikat oleh resin → membentuk senyawa yang tidak larut dan tak dapat direabsorbsI → diekskresi melalui feses →Asam empedu menurun → Sintesis Asam Empedu dari kolesterol di LDL → kadar LDL plasma menurun.

    BalasHapus
  12. Terima kasih artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus

  13. Hai Halimah.. sya akan membantu menjawab No 3. Sebelum arteri mengalami penyempitan atau penyumbatan yang terjadi secara mendadak, penyakit arteriosklerosis pada umunya tidak memibulkan gejala apapun. Gejala awal arteriosklerosis yang dapat terjadi berupa nyeri atau kram yang timbul sebagai kurangnya oksigen dan nutrisi pada jaringan. Arteriosklerosis dapat terjadi pada arteri di otak, jantung, dan organ vital lainnya. Apabila arteriosklerosis terjadi pada arteri yang menuju otak (arteri karoid) maka arteriosklerosis bisa menyebabkan stroke dengan gejala berupa kelemahan atau kelumpuhan pada otot wajah dan otot anggota gerak. Apabila arteriosklerosis terjadi pada arteri yang menuju jantung (arteri koroner) maka arteriosklerosis bisa menyebabkan serangan jantung dengan gejala nyeri dada yang terjadi secara tiba – tiba yang yang tidak hilang meskipun dengan beristirahat.

    BalasHapus
  14. No 1. Efek samping : kemerahan pada kulit (disertai perasaan panas) dan pruritus (rasa gatal pada kulit), pada sebagian pasien mengalami mual dan sakit pada abdomen, meningkatkan kadar asam urat (hiperurikemia) dengan menghambat sekresi tubular asam urat, toleransi glukosa dan hepatotoksik.

    BalasHapus
  15. Hay Halimah saya akan mencoba membantu menjawab penyebab aterosklerosis salah satunya dari faktor gaya hidup seperti makan makanan yang mengandung lemak

    BalasHapus
  16. gejala : Nyeri kronis di kaki : Seorang pasien yang menderita aterosklerosis umumnya mengeluh sakit kronis di kaki. Warna kaki juga berubah menjadi gelap dan biasanya dingin. Karena rasa sakit, pasien mungkin kesulitan dalam berjalan dan menunjukkan kelesuan dalam melakukan pekerjaan.

    BalasHapus
  17. Hallo Halimah.
    Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1.
    Efek samping yang ditimbulkan oleh Niasin yaitu:
    1. Kemerahan pada kulit( disertai rasa panas yang tidak nyaman )
    2. Pruritus
    3. Mual dan sakit pada abdomen
    4. Hiperurisemia
    5. Pirai (gout)
    6. Penurunan toleransi glukosa pada terapi jangka panjang dan hepatotoksisitas.

    BalasHapus
  18. gejala : Nyeri kronis di kaki : Seorang pasien yang menderita aterosklerosis umumnya mengeluh sakit kronis di kaki. Warna kaki juga berubah menjadi gelap dan biasanya dingin. Karena rasa sakit, pasien mungkin kesulitan dalam berjalan dan menunjukkan kelesuan dalam melakukan pekerjaan.

    BalasHapus
  19. Diet yang tinggi Lemak & kolesterol seperti mengkonsumsi biskuit, kue, sosis, daging olahan, es krim dan mentega, akan menyebabkan kelebihan lemak yang kemudian akan dipecah menjadi LDL yaitu suatu Jenis kolesterol jahat yang dapat memblokir arteri. Kolesterol LDL akan menempel pada dinding arteri bagian dalam kemudian membentuk deposit yang secara bertahap akhirnya akan menyumbat aliran darah.

    BalasHapus
  20. No 3

    Penyebab arterosklerosis adalah bisa diakibatkan oleh stress, mengosumsi lemak yg tinggi seperti kuning telur, daging kambing, yg akan mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah dari penumpukan lemak didinding membran pembuluh darah

    BalasHapus
  21. artikelnya menambah pengetahuan pembaca. terimakasih :)

    BalasHapus
  22. Hai halimah saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. penyebab arterisklerosis adalah adanya lemah yang mengeras pada dinding pembuluh darah arteri dimana apabila dibairkan, maka semakin lama akan semakin menebal dan akan menghambat aliran darah

    BalasHapus
  23. Halo halimah, artikel nya sangat bermanfaat sekali dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih

    BalasHapus
  24. hy halimah artikel anda sangat membantu saya
    terimakasih

    BalasHapus

  25. menurut saya yg disebabkan krena obesitas,DM,terlalu bnyak makan berminyak

    BalasHapus
  26. Haii halimah, pemaparan materi yg mudah di pahamin, shga sy bsa menjawab tgs2 sy,
    Terimaksih yaa

    BalasHapus
  27. Hai Halimah.. sya akan membantu menjawab No 3. Sebelum arteri mengalami penyempitan atau penyumbatan yang terjadi secara mendadak, penyakit arteriosklerosis pada umunya tidak memibulkan gejala apapun. Gejala awal arteriosklerosis yang dapat terjadi berupa nyeri atau kram yang timbul sebagai kurangnya oksigen dan nutrisi pada jaringan. Arteriosklerosis dapat terjadi pada arteri di otak, jantung, dan organ vital lainnya. Apabila arteriosklerosis terjadi pada arteri yang menuju otak (arteri karoid) maka arteriosklerosis bisa menyebabkan stroke dengan gejala berupa kelemahan atau kelumpuhan pada otot wajah dan otot anggota gerak. Apabila arteriosklerosis terjadi pada arteri yang menuju jantung (arteri koroner) maka arteriosklerosis bisa menyebabkan serangan jantung dengan gejala nyeri dada yang terjadi secara tiba – tiba yang yang tidak hilang meskipun dengan beristirahat.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FARMAKOFOR

PEPTIDA

RAPID (Randomized Pharmacophore Identification for Drug Design)