PEPTIDA
PEPTIDA
Peptida
terdapat pada setiap makhluk hidup. Perannya sangat penting di beberapa
aktivitas biokimia yang dapat berupa enzim, hormon, antibiotik, dan reseptor.
Peptida saling terkait dengan beberapa istilah seperti asam amino dan protein. Namun,
ketiganya memiliki perbedaan dan juga karakteristik tersendiri.
Pengertian,
struktur dan Fungsi Peptida
Peptida
merupakan molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino.
Peptida juga diartikan sebagai senyawa yang terbentuk dengan menghubungkan satu
atau lebih asam amino dengan ikatan kovalen (Jenis ikatan kimia yang terjadi
ketika atom berbagi elektron). Namun, jumlah asam amino yang terkandung dalam
peptida tidak lebih dari 50 molekul. Jika jumlahnya lebih dari 50, maka disebut
dengan protein.
Jumlah asam
amino juga digunakan untuk mengelompokkan jenis peptida dalam terminologi umum.
Contohnya, ketika dibuat dari dua asam amino, hal itu disebut dipeptida. Contoh
lain, tiga asam amino digabungkan untuk menghasilkan tripeptida, lalu empat
asam amino digabungkan akan menghasilkan tetrapeptida, dan selanjutnya. Selain
jenis yang disebutkan di atas, ada juga oligopeptida (terdiri dari 2 hingga 20
asam amino) dan polipeptida, yang memiliki banyak peptida (sekitar 100).
Ciri-ciri yang penting dari peptida ditentukan dari jumlah dan urutan asam
amino.
Peptida
terbentuk ketika gugus karboksil (carboxyl group) dari suatu asam amino
bereaksi dengan gugus amin (amine group) dari asam amino lain. Reaksi ini
menciptakan pelepasan 1 molekul air (H2O) di setiap
pembentukan satu ikatan peptida. Struktur dan fungsi peptida sangat beragam
ditentukan oleh kombinasi, jumlah, dan urutan asam amino penyusunnya.
Untuk
memperoleh pengetahuan tentang suatu peptida tidak cukup dengan mengetahui
jenis dan banyaknya molekul asam amino yang membentuknya. Diperlukan juga
keterangan tentang urutan asam- asam amino dalam molekul peptida. Menentukan
urutan asam amino bisa menjadi salah satu acara. Adalah dengan degradasi Edman
yang terdiri atas dua tahap reaksi, yaitu reaksi pertama ialah reaksi antara
peptida dengan fenilisotiosianat dan reaksi kedua ialah pemisahan asam amino
ujung yang telah lebih dulu bereaksi dengan fenilisotiosianat. Cara lain yang
bisa dicoba adalah sintesis fasa padat.
Struktur Peptida
Peptida terbentuk ketika
gugus karboksil (carboxyl group ) dari suatu asam amino bereaksi dengan gugus
amin ( amine group ) dari asam amino lain. Reaksi ini menyebabkan pelepasan 1
molekul air (H2O) tiap pembentukan 1 ikatan peptida.
Pembentukan
Peptida dan Hasil Penggabungan
Dua molekul asam amino dapat saling
berikatan membentuk ikatan kovalen melalui suatu ikatan amida disebut ikatan
peptida. Jika tiga molekul asam amino yang bergabung maka membentuk dua ikatan
peptida. Ketika ada empat molekul asam amino yang bergabung maka membentuk tiga
ikatan peptida.
Proses pembentukan itu bisa terus
berlanjut tergantung berapa jumlah molekul asam amino yang ada. Semakin banyak,
ikatan tersebut membentuk rantai polipeptida. Bisa disimpulkan jika polipeptida
merupakan polimer yang tersusun dari beberapa peptida. Dari satu atau lebih polipeptida
ini dapat membentuk protein, seperti enzim.
Perbedaan
Peptida dan Asam Amino
Dari pengertiannya, peptida merupakan
molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Peptida memiliki ikatan
peptida yang pada saat akan membentuk rantai polipeptida. Sementara asam amino
merupakan asam karboksilat yang mempunyai gugus amino tetapi tidak memiliki
ikatan peptida.
Jika diilustrasikan dengan sebuah
kalung, asam amino adalah manik-manik. Jika digabungkan, maka asam amino akan
membentuk protein yang dalam ilustrasi ini adalah kalung. Namun, hal tersebut
tidak akan terbentuk jika tidak ada ikatan peptida. Dengan begitu jelas
perbedaannya meski saling terkait.
Peptida juga bisa terikat, ikatan ini
terbentuk antaradua molekul asam amino ketika gugus karboksil ama amino yang
bereaksi dengan gugus asam amino lainnya yang melepaskan molekul air. Dua
asam amino tersebut melewati proses kondensasi hingga akhirnya terbentuk
dipeptida. Kondensasi merupakan proses mendekatnya dua asam amino kehilangan
hidrogen dan oksigen dari gugus karboksil (COOH) dan asam amino lainnya
kehilangan hidrogen dari gugus amino (NH2). Dari reaksi ini
dihasilkan molekul air (H2O) dan dua asam amino yang membentuk
ikatan dipeptida (-CO-NH-).
Perbedaan lainnya adalah, biasanya
protein mempunyai struktur tiga dimensi stabil. Dan sebaliknya, peptida tidak
diatur dalam struktur tiga dimensi yang stabil. Selain itu, peptida mempunyai
panjang sekitar 100 asam amino, sedang protein lebih dari itu. Protein juga
disebut sebagai makromelekul dan bisa berdiri sendiri sebagai primer, sekunder,
tersier, juga kuartener. Dan semua peptida selalu termasuk dalam rantai
linier.
Salah satu jenis dari peptida adalah
polipeptida yang merupakan nama lain dari protein. Polipeptida tersusun atas
asam amino-asam amino yang terhubung satu sama lain dengan ikatan peptida
membentuk diri sehingga menyerupai rantai. Protein merupakan zat yang sangat
penting bagi kehidupan mahluk hidup, khususnya manusia. Berasal dari bahasa
Yunani protos atau proteos yang memiliki artinya pertama atau yang utama.
Disebut demikian karena protein
mempunyai peranan penting dalam
penyusunan tubuh mahluk hidup. Apabila jika kekurangan protein maka akan
menyebabkan sakit. Hal ini juga dapat menyebabkan kematian jika kekurangan
sudah menyampai tingkat yang parah.
Fungsi
Peptida dalam Bidang Kesehatan
Fungsi peptida dalam tubuh manusia
tergantung pada asam amino di dalamnya. Beberapa di antaranya dapat mengatur
hormon, di mana fungsinya membawa sinyal antara kelenjar dan sel-sel. Seperti,
pengatur tidur dan gula darah. Selain itu, ada juga peptida yang dapat
berfungsi sebagai antibiotik, di mana tubuh juga dilengkapi untuk memecah dan
menggunakan kembali senyawa ini. Seseorang makan daging, contohnya. Enzim dalam
ususnya akan memecah protein pada ikatan amida untuk menciptakan berbagai macam
peptida yang dapat dicerna atau dikeluarkan, tergantung dari kebutuhan tubuh.
Fungsi polipeptida di
bidang kesehatan ada banyak yang terdapat di bawah ini.
1.
Berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia
yang ada di dalam tubuh sebagai biokatalis.
2.
Polipeptida dapat mengangkut berbagai jenis
gas. Misalnya jenis protein yang membangun hemoglobin yang berada di dalam
sel-sel darah merah (eritrosit), berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida
dari paru-paru ke seluruh tubuh dan sebaliknya.
3.
Pembentukan tubuh dengan cara dengan lemak
atau zat anorganik. Contohnya, fosfor menjadi
fosfolipid.
4.
Sebagai antibodi untuk melawan zat-zat asing
yang masuk dalam tubuh.
5. Sumber
energi jika karbohidrat sedang
mengalami kekurangan atau karena aktivitas otot terlalu aktif.
Jenis – Jenis Peptida
Berikut adalah jenis-jenis peptida
yang dikelompokkan sesuai dengan fungsinya. Antara lain:
Hormon
Klasifikasi dari peptida
yang paling umum adalah hormon. Molekul ini bertindak sebagai pembawa pesan
khusus. Hormon diidentifikasi sebagai pengantar pesan karena molekul tersebut
dikeluarkan dari sel-sel yang disebut sebagai kelenjar endokrin. Setelah
dikeluarkan atau sekresi, hormon akan menargetkan organ mana yang akan
beraksi. Bentuk hormon ini secara khusus berkaitan dengan reseptor pada
membran sel target organ yang sesuai. Contohnya, peptida hormon glukagon dan
insulin memiliki situs reseptor tertentu dalam hati yang nantinya akan membantu
mereka untuk mengontrol kadar gula darah.
Neuropeptida
Peptida jenis ini tersebar
luas dalam sistem saraf pusat dan perifer tubuh. Neuropeptida berfungsi sebagai
hambat dan rangsang. Mereka bekerja dengan cara yang sama seperti
neurotransmiter. Salah satu neuropeptida yang terkenal adalah Endorfin,
obat penghilang rasa sakit yang sering disama-samakan dengan morfin
narkoba. Endorfin berfungsi meliputi penghambatan lain neuropeptida, Substance
P, yang mentransmisikan sinyal rasa sakit dari sistem saraf perifer ke penerima
di sistem saraf pusat. Di waktu tertentu, neuropeptida dapat bekerja sebagai
hormon dalam sistem tubuh tertentu juga.
Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa
yang dihasilkan oleh banyak organisme. Tak hanya tumbuhan dan hewan, tapi juga
jamur hingga bakteria. Umumya, alkaloid mengandung setidaknya satu atom
nitrogen dalam amina yang berasal dari amonia. Contoh peptida alkaloid ini seperti Ergotamine,
pandamine dan dynorphin.
Antibiotik
Antibiotik merupakan sistem
pertahanan pada makhluk hidup dari mikroorganisme. Bisa juga diartikan sebagai
sistem yang dapat menghentikan mikroorganisme dalam tubuh. Mereka sering
digunakan untuk pengobatan karena mampu membunuh bakteri penyebab penyakit.
Peptida dinilai lebih aman sebagai pengganti antibiotika. Hal ini dikarenakan
mempunyai mekanisme yang berbeda jika dibandingkan dengan antibiotika
konvensional.
Peptida yang terdapat pada setiap tubuh makhluk
hidup banyak didapatkan dari berbagai hal. Bagi tubuh manusia, peptida bisa
berasal dari Serelia yaitu gandum dan kedelai. Ada juga yang berasal dari
rempah-rempah seperti jahe, bawang putih, dan kunyit. Mikroba dan biota laut
seperti spons dan algae juga bisa menyusun peptida. Tak hanya itu, sumbernya
juga bisa berasal dari ikan, kerang, jamur, brokoli dan tomat yang dipanggang.
DAFTAR PUSTAKA
A. Toha. Abdul hamid.
2001. Biokimia Metabolisme
Biomolekul. Alfabeta: Manokrawi
Hart,
Harold. 2003. Kimia Organik Edisi II. Erlangga: Jakarta
Joan
R, Fessenden. 1982. Kimia Organik.
Erlangga: Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN :
1.
Jelaskan
sifat-sifat dari peptide?
2.
Peptide
banyak terdapat pada?
3.
Bagaimana
cara memutus rantai peptide?
Nice.. bermanfaat bat dah. 👍
BalasHapusHai halimah artikel nya sangat bermanfaat
BalasHapusHay halimah saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3
BalasHapusCara Memutus Ikatan Peptida
Ikatan peptida dapat dirusak atau diputus dengan melakukan hidrolisis. Ikatan peptida terbentuk dari protein yang mempunyai kecenderungan untuk putus secara spontan ketika terdapat air. Dari hasil pemutusan tersebut, dilepaskan energi sebesar 10 kJ/mol. Namun, proses pemutusan terjadi sangat lambat. Pada umumnya, organisme menggunakan enzim untuk membantu proses pemutusan atau pembentukan ikatan peptida untuk mempercepat reaksi.
Terima kasih artikelnya sangat bermanfaat
BalasHapussaya akan menjawab pertanyaan nonor 1. Sifat fisik peptida yaitu peptida memiliki bentuk molekul yang relative kecil, dengan berat molekul (BM) yang kecil yaitu kurang dari 10.000
BalasHapusNo 3. Cara Memutus Ikatan Peptida
BalasHapusIkatan peptida dapat dirusak atau diputus dengan melakukan hidrolisis. Ikatan peptida terbentuk dari protein yang mempunyai kecenderungan untuk putus secara spontan ketika terdapat air. Dari hasil pemutusan tersebut, dilepaskan energi sebesar 10 kJ/mol. Namun, proses pemutusan terjadi sangat lambat. Pada umumnya, organisme menggunakan enzim untuk membantu proses pemutusan atau pembentukan ikatan peptida untuk mempercepat reaksi.
BalasHapusHai Halimah, saya akan membantu menjawab No 1. Sifat-sifat Peptida
Sifat peptida terbagi menjadi tiga, yaitu fisik, kimiawi, dan sensori. Berdasarkan sifat fisik, Peptida memiliki ukuran molekul yang relatif kecil dengan berat molekul yaitu kurang dari 10.000. Sementara berdasar sifat kimiawi, peptida merupakan senyawa bioaktif dan memiliki komposisi asam amino yang tidak umum seperti, homolog lysine. Senyawa ini resisten terhadap protease yang dihasilkan oleh mikroflora usus, memiliki sifat candu dan juga bersifat memodifikasi sifat imunitas. Sifat peptida ditentukan oleh gugus (–NH2), gugus (–COOH), dan gugus (R). Sifat asam dan basa juga ditentukan oleh gugus (–COOH) dan (–NH2). Sedangkan pada peptida rantai panjang, gugus (-COOH) dan (–NH2) tidak berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti halnya pada asam amino.
Masih sifat kimiawi, peptida dapat menghambat kerja enzim, anti penggumpalan darah, anti hipertensi, pengantar kartion, serta dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen peptida dengan teknik elektroforesis. Sifat ketika peptida, yaitu sensori terdiri dari memiliki rasa gurih yang disebabkan karena adanya L-glutamat, Inosin Monofosfat (IMP), dan Guanin Monofosfat (GMP).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHy Halimah,saya akan membantu menjawab soal No 2. Peptida banyak didapat dari :
BalasHapus• Serealia : gandum ,kedelai
• Rempah – rempah : jahe, bawang putih, kunyit
• Mikroba
• Biota laut : spons, algae.
Hallo Halimah.
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan nomor 1.
Sifat peptida terbagi menjadi tiga, yaitu fisik, kimiawi, dan sensori.
1. Sifat fisik peptida, Peptida memiliki ukuran molekul yang relatif kecil dengan berat molekul yaitu kurang dari 10.000.
2. Sifat kimiawi peptida, peptida merupakan senyawa bioaktif dan memiliki komposisi asam amino yang tidak umum seperti, homolog lysine. Senyawa ini resisten terhadap protease yang dihasilkan oleh mikroflora usus, memiliki sifat candu dan juga bersifat memodifikasi sifat imunitas. Sifat peptida ditentukan oleh gugus (–NH2), gugus (–COOH), dan gugus (R). Sifat asam dan basa juga ditentukan oleh gugus (–COOH) dan (–NH2). Sedangkan pada peptida rantai panjang, gugus (-COOH) dan (–NH2) tidak berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti halnya pada asam amino. Masih sifat kimiawi, peptida dapat menghambat kerja enzim, anti penggumpalan darah, anti hipertensi, pengantar kartion, serta dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen peptida dengan teknik elektroforesis.
3. Sifat sensori peptida, terdiri dari memiliki rasa gurih yang disebabkan karena adanya L-glutamat, Inosin Monofosfat (IMP), dan Guanin Monofosfat (GMP).
Sifat peptida terbagi menjadi tiga, yaitu fisik, kimiawi, dan sensori. Berdasarkan sifat fisik, Peptida memiliki ukuran molekul yang relatif kecil dengan berat molekul yaitu kurang dari 10.000. Sementara berdasar sifat kimiawi, peptida merupakan senyawa bioaktif dan memiliki komposisi asam amino yang tidak umum seperti, homolog lysine. Senyawa ini resisten terhadap protease yang dihasilkan oleh mikroflora usus, memiliki sifat candu dan juga bersifat memodifikasi sifat imunitas. Sifat peptida ditentukan oleh gugus (–NH2), gugus (–COOH), dan gugus (R). Sifat asam dan basa juga ditentukan oleh gugus (–COOH) dan (–NH2). Sedangkan pada peptida rantai panjang, gugus (-COOH) dan (–NH2) tidak berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti halnya pada asam amino.
BalasHapusMasih sifat kimiawi, peptida dapat menghambat kerja enzim, anti penggumpalan darah, anti hipertensi, pengantar kartion, serta dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen peptida dengan teknik elektroforesis. Sifat ketika peptida, yaitu sensori terdiri dari memiliki rasa gurih yang disebabkan karena adanya L-glutamat, Inosin Monofosfat (IMP), dan Guanin Monofosfat (GMP).
Sifat peptida terbagi menjadi tiga, yaitu fisik, kimiawi, dan sensori. Berdasarkan sifat fisik, Peptida memiliki ukuran molekul yang relatif kecil dengan berat molekul yaitu kurang dari 10.000. Sementara berdasar sifat kimiawi, peptida merupakan senyawa bioaktif dan memiliki komposisi asam amino yang tidak umum seperti, homolog lysine. Senyawa ini resisten terhadap protease yang dihasilkan oleh mikroflora usus, memiliki sifat candu dan juga bersifat memodifikasi sifat imunitas. Sifat peptida ditentukan oleh gugus (–NH2), gugus (–COOH), dan gugus (R). Sifat asam dan basa juga ditentukan oleh gugus (–COOH) dan (–NH2). Sedangkan pada peptida rantai panjang, gugus (-COOH) dan (–NH2) tidak berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti halnya pada asam amino.
BalasHapusMasih sifat kimiawi, peptida dapat menghambat kerja enzim, anti penggumpalan darah, anti hipertensi, pengantar kartion, serta dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen peptida dengan teknik elektroforesis. Sifat ketika peptida, yaitu sensori terdiri dari memiliki rasa gurih yang disebabkan karena adanya L-glutamat, Inosin Monofosfat (IMP), dan Guanin Monofosfat (GMP).
hy halimah artikelnya sangat bermanfaat..terimakasih
BalasHapusNo 2
BalasHapusIkatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil suatu molekul berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul lainnya. ikatan peptida hanya terdapat pada protein.
Hay Halimah terima kasih artikelnya sangat membantu
BalasHapusHai halimah saya akan mencoba menbantu menjawab sifat-sifat dari peptida, yaitu:
BalasHapusSifat peptida terbagi menjadi tiga, yaitu fisik, kimiawi, dan sensori. Berdasarkan sifat fisik, Peptida memiliki ukuran molekul yang relatif kecil dengan berat molekul yaitu kurang dari 10.000. Sementara berdasar sifat kimiawi, peptida merupakan senyawa bioaktif dan memiliki komposisi asam amino yang tidak umum seperti, homolog lysine. Senyawa ini resisten terhadap protease yang dihasilkan oleh mikroflora usus, memiliki sifat candu dan juga bersifat memodifikasi sifat imunitas. Sifat peptida ditentukan oleh gugus (–NH2), gugus (–COOH), dan gugus (R). Sifat asam dan basa juga ditentukan oleh gugus (–COOH) dan (–NH2). Sedangkan pada peptida rantai panjang, gugus (-COOH) dan (–NH2) tidak berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti halnya pada asam amino.
Masih sifat kimiawi, peptida dapat menghambat kerja enzim, anti penggumpalan darah, anti hipertensi, pengantar kartion, serta dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen peptida dengan teknik elektroforesis. Sifat ketika peptida, yaitu sensori terdiri dari memiliki rasa gurih yang disebabkan karena adanya L-glutamat, Inosin Monofosfat (IMP), dan Guanin Monofosfat (GMP).
terimakasih
hy halimah artikel anda sangat membantu saya
BalasHapusterimakasih
Haii halimah, pemaparan materi yg mudah di pahamin, shga sy bsa menjawab tgs2 sy,
BalasHapusTerimaksih yaa
BalasHapussifat fisik,kimia dan sensorik
Hai halimah saya akan mencoba menbantu menjawab sifat-sifat dari peptida, yaitu:
BalasHapusSifat peptida terbagi menjadi tiga, yaitu fisik, kimiawi, dan sensori. Berdasarkan sifat fisik, Peptida memiliki ukuran molekul yang relatif kecil dengan berat molekul yaitu kurang dari 10.000. Sementara berdasar sifat kimiawi, peptida merupakan senyawa bioaktif dan memiliki komposisi asam amino yang tidak umum seperti, homolog lysine. Senyawa ini resisten terhadap protease yang dihasilkan oleh mikroflora usus, memiliki sifat candu dan juga bersifat memodifikasi sifat imunitas. Sifat peptida ditentukan oleh gugus (–NH2), gugus (–COOH), dan gugus (R). Sifat asam dan basa juga ditentukan oleh gugus (–COOH) dan (–NH2). Sedangkan pada peptida rantai panjang, gugus (-COOH) dan (–NH2) tidak berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti halnya pada asam amino.
Masih sifat kimiawi, peptida dapat menghambat kerja enzim, anti penggumpalan darah, anti hipertensi, pengantar kartion, serta dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen peptida dengan teknik elektroforesis. Sifat ketika peptida, yaitu sensori terdiri dari memiliki rasa gurih yang disebabkan karena adanya L-glutamat, Inosin Monofosfat (IMP), dan Guanin Monofosfat (GMP).
terimakasih